4 Korban Meninggal Tertimpa Runtutan Bangunan Majelis Taklim Asobiyah Bogor
LOVEBANDUNG.com : Ambruknya bangunan Majelis Taklim Ashohibiyah di Kampung Ciomas Kompas, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, pada Ahad 7 September 2025, mengakibatkan korban meninggal dunia bertambah menjadi empat orang dan 117 lainnya mengalami luka luka.
Satu korban meninggal dunia, Senin 8 September 2025, bernama Yuli, yang sempat mendapat perawatan di RS Ummi Kota Bogor.
Sebelumnya, pada saat peristiwa tersebut terjadi, pada Ahad 7 September 2025, tiga korban dinyatakan meninggal dunia akibat tertimpa reruntuhan material bangunan, yakni, Irni warga Desa Sukamakmur meninggal di RS Medical Dramaga. Kemudian Wulan warga Desa Sukaluyu meninggal di RS PMI Kota Bogor, dan Yati warga Desa Sukaharja meninggal di RSUD Kota Bogor.
Peristiwa itu terjadi pada saat kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW dihadiri sekitar 150 jamaah ibu-ibu menyebabkan lokasi menjadi penuh sesak.
Menag Jenguk Korban
Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyambangi Rumah Sakit Palang Merah Indonesia (PMI) dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Bogor, guna menjenguk jemaah yang dirawat akibat bangunan majelis taklim Ashobiyyah roboh.
Bangunan ini baru selesai dibangun sekitar sebulan lalu. Bagian bawah digunakan untuk musalla, sementara bagian atas untuk majelis taklim. Bangunan ini ambruk sekitar pukul 09.30 WIB, saat digunakan jemaah untuk mengikuti pengajian. Tiang bangunan hancur sehingga bangunan majelis taklim yang di atas roboh dan hancur.
“Saya tadi menjenguk kurban luka yang dirawat di RS PMI dan RSUD Bogor. Saya sampaikan rasa empati atas peristiwa yang mereka alami. Kita doakan semoga jemaah yang luka dan sakit segera sembuh dan pulih,” terang Menag di Bogor, Ahad 7 September 2025.
Saat Menag menjenguk, ada 21 orang yang dirawat di PMI Bogor dan 38 jemaah yang dirawat di RSUD Kota Bogor.
“Ada jemaah yang wafat. Kita doakan semoga semua husnul khatimah dan wafat dalam keadaan syahid. Mereka wafat saat mengaji dan memperingati Maulid, mengobati kerinduan mereka pada Rasulullah. Kita doakan semoga kelak mendapat syafaat dari Rasulullah saw,” harap Menag.
Dalam kesempatan itu, Menag juga menyampaikan bantuan sebesar Rp100 juta untuk membangun mushola dan bantuan Rp50 juta untuk membangun kembali majelis taklim yang roboh.
“Kita sampaikan bantuan untuk pembangunan. Semoga bisa dibangun kembali mushola dan majelis taklimnya untuk dimanfaatkan bagi aktivitas ibadah masyarakat,” tutur Menag.
“Saya mendengar info nantinya para korban juga akan mendapat santunan dari Baznas,” sambungnya.
Terkait biaya perawatan korban di rumah sakit, Menag mendapat informasi dari Kepala Kankemenag Bogor bahwa itu akan ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten Bogor. (yug)