HMI Cabang Bandung: Pendistribusian PAD Tepat Sasaran sebagai Alat Ukur Kesejahteraan Masyarakat

LOVEBANDUNG.com : Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bandung Bidang PPD (Partisipasi Pembangunan Daerah) dan Badan Koordinator (Badko) HMI Jawa Barat menggelar Diskusi kita (DIKTA) X Kunaon Bandung Vol. 2 membahas skema peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta alat pengukuran kesejahteraan masyarakat Kota Bandung, di Auditorium Poltekesos Bandung, Jumat 6 September 2024.

Wasekum Bidang Partisipasi Pembangunan Daerah (PPD) HMI Cabang Bandung, Andi Al Musyawir, mengatakan pemerintah harus serius dalam menanggapi berbagai permasalahan di Kota Bandung, penyerapan dan pendistribusian PAD harus tepat dan cepat. Agar masyarakat juga lebih serius dalam menjalankan kewajibannya dalam membayar pajak.

“Tapi harus diingat bahwa masyarakat juga punya hak dalam mendapatkan fasilitas pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur penunjang kemajuan kota dan kemandirian masyarakat, yang di mana penghasilan terbesarnya didapatkan dari hasil pajak usaha dan pajak individu masyarakat,” ungkap Andi.

HMI Cabang Bandung berkomitmen akan terus berperan aktif dalam menjadi mitra kritis dan mitra strategis bagi pemerintah dalam menanggapi berbagai isu kedaerahan dalam konteks pembangunan dan kemajuan Kota Bandung.

Dalam kesempatan tersebut, para pembicara membahas berbagai strategi dan kebijakan untuk meningkatkan PAD, serta memperkenalkan berbagai alat ukur terbaru yang dapat digunakan untuk menilai kesejahteraan masyarakat secara lebih akurat.

Diskusi ini bertujuan untuk mencari solusi efektif guna memaksimalkan potensi daerah dan meningkatkan kualitas hidup warga kota Bandung dan sekitarnya, dihadiri Kepala UPT Metrologi Legal Dinas Perdagangan dan Industri (Disdagin) Kota Bandung, Bapak Tabroni, S.T.,MM, Kepala Pengembangan Pendapatan Daerah (Bappenda) Kota Bandung, Lindu Prarespati Ananto, S. IP, Kepala Bappenda Provinsi Jawa Barat, Dr. Dedi Taufik, M. Si, dan Anggota Dewan Kota Bandung, Andri Gunawan.

Kepala Bidang Partisipasi Pembangunan Daerah (Kabid PPD) HMI Badko Jawa Barat, Dian Fahruroji, mengapresiasi HMI Cabang Bandung dan unsur lain yang terlibat dalam menyukseskan agenda DIKTA merupakan salah satu program unggulan BADKO HMI Jawa Barat yang dalam hal ini berkolaborasi dengan HMI Cabang Bandung.

Hadir pula, 60 peserta dari berbagai elemen, Pengurus Badan Koordinasi HMI Jawa Barat, HMI Cabang Bandung, Perwakilan dari instansi pemerintahan terkait, pengusaha, pelaku industri, akademisi, peneliti, perwakilan masyarakat, LSM, mahasiswa dan pelajar.

Dian menjelaskan, DIKTA ini juga bertujuan mengidentifikasi dan merumuskan skema-skema strategis untuk meningkatkan PAD Kota Bandung, mendiskusikan dampak peningkatan PAD terhadap kesejahteraan masyarakat Kota Bandung, mengukur dan menganalisis kesejahteraan masyarakat dalam konteks pertumbuhan PAD Kota Bandung dan membangun sinergi antara pemerintah daerah, akademisi, dan civil society untuk pengembangan kebijakan yang berbasis data dan hasil riset.

Peningkatan PAD yang efektif tidak hanya berdampak pada kemampuan keuangan daerah, tetapi juga pada kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Oleh karena itu, pengukuran kesejahteraan masyarakat sebagai dampak dari peningkatan PAD menjadi sangat penting untuk memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi yang dicapai dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.

Dalam kegiatan DIKTA ini membahas strategi dan skema yang efektif untuk meningkatkan PAD Kota Bandung serta kaitannya dengan pengukuran kesejahteraan masyarakat.

Oleh karenanya lanjut Dian, diperlukan sinergi antara pemerintah daerah, dalam hal ini Dinas Perdagangan dan Industri serta Dinas Pendapatan Daerah, dan akademisi sebagai pihak yang memiliki pandangan ilmiah dan objektif diharapkan dapat terjalin sinergi yang lebih dalam upaya meningkatkan PAD Kota Bandung secara berkelanjutan dan merata, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Semoga dengan adanya agenda DIKTA ini bisa menjadi gambaran atau contoh untuk kota-kota atau kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Barat,” ungkapnya. (iks)